Langsung ke konten utama

Makalah Sejarah Indonesia, "Terbentuknya Kepulauan Indonesia"


[Enter Post Title Here]


Terbentuknya Kepulauan Indonesia
 








Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Sejarah Indonesia BAB II yaitu “Menelusuri Kehidupan Manusia Praaksara di Indonesia”

                Disusun Oleh :
1.      Annisa Nabilah                                    (SEMESTER I MIPA 8/02)                          
2.      Bernanda Nautval Raihan Ihza W.      (SEMESTER I MIPA 8/05)
3.      Nur Rochman                                     (SEMESTER I MIPA 8/22)
4.      Salsabiila Rasya Islamay                     (SEMESTER I MIPA 8/33)


SMA NEGERI 1 PURWOREJO
Jalan Tentara Pelajar No. 55 Purworejo  No. Telepon/Fax. (0275)-321537
E-mail : sma1pwj@yahoo.com

2019/2020


Setiap hembusan nafas yang diberikan Allah padamu bukan hanya berkah, tapi juga tanggung jawab. - Anonim

Kesempatan bukanlah hal yang kebetulan. Kau harus menciptakannya. - Chris Grosser

Sukses adalah saat persiapan dan kesempatan bertemu. - Bobby Unser

Jangan biarkan hari kemarin merenggut banyak hal hari ini. - Will Rogers

Rahasia kesuksesan adalah mengetahui yang orang lain tidak ketahui. - Aristotle Onassis

Jangan menunggu. Takkan pernah ada waktu yang tepat. - Napoleon Hill

Jika kamu tidak bisa menjelaskan sesuatu secara sederhana, kamu tidak benar-benar memahamiunya – Albert Einstein












Kata Pengantar
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah dengan judul “Terbentuknya Kepulauan Indonesia ”. Salawat serta salam kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Tidak lupa kami juga menyampaikan terima kasih kepada:
1.      Bapak Muji Waluyo, M.Pd. selaku guru mata pelajaran Sejarah Indonesia yang telah banyak memberikan bimbingan sehingga terselesaikannya makalah ini.
2.      Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan dan bantuan.
3.     Teman-teman yang telah banyak memberikan saran.
4.     Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu  
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, Kami mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

Purworejo, 25  Juli 2019



      



DAFTAR ISI












BAB I Pendahuluan
A.   Latar Belakang
      Indonesia yang dikenal sebagai negara kepulauan dan juga memilki banyak gunung atau pun pegunungan tentunya berasal dari proses pembentukan yang membutuhkan waktu ratusan bahkan ribuan juta tahun. Setiap fase memiliki nama sendiri-sendiri. Keadaan permukaan bumi pada tiap fase pun memengaruhi ciri-ciri maupun jenis makhluk hidup yang hidup di setiap masa itu. Juga proses terjadinya pun ada berbagai macam.
      Untuk lebih lanjut akan dibahas dalam makalah berjudul “Terbentuknya  Kepulauan Indonesia”

B.    Rumusan Masalah                                                                                                     
a.    Bagaimana perkembengan benua dan apa saja teori pembentukannya?
b.   Kapan zaman/masa dimulainya pemebntukan kepulauan Indonesia?
c.    Bagaimana ciri kehidupan di zaman tersebut?
d.   Bagaimana proses pembentukan kepulauan di Indonesia?

C.    Tujuan
a.    Mengetahui perkembangan benua dan teori pembentukannya.
b.   Mengetahui kapan masa dimulainya pembentukan kepulauan Indonesia.
c.    Mengetahui ciri kehidupan di masa pembentukan kepulauan Indonesia.
d.   Mengetahui proses pembentukan kepulauan di Indonesia.











BAB II Pembahasan

A.  Perkembangan Benua dan Teori Pembentukannya

a)    Teori Continental Drift
Teori ini dicetuskan oleh  Alfred Lothar Wegener, menurut teori ini pada saat awal pembentukan benua, dahulunya enam benua yang ada di bumi ini menjadi satu benua yang utuh yang disebut benua Pangea. Teori ini kemudian diteruskan oleh Edward Suess, yang menyatakan bahwa benua Pangea pecah menjadi dua benua yang disebut benua Laurasia dan Gondwana.
   Kemudian, lama benua tersebut mengalami suatu pergeseran atau pergerakan akibat formasi atau suatu pembentukan susunan dasar bumi dan menyebabkan benua tersebut memisahkan diri satu sama lain hingga sekarang menjadi enam benua yang sudah terpisahkan oleh lautan dan samudera.

Sumber : https://www.google.com
Gambar 2.1 Perkembangan Benua

b)     Teori Plate-Tectonics (Lempeng Tektonik)
Teori ini menyatakan pembentukan suatu benua yang ada di bumi disebabkan oleh adanya pergerakan jalur lempengan yang ada di dasar pada permukaan bumi akibat dari pergerakan aktif sejumlah gunung berapi yang ada di bumi dimana suatu pergerakan aktif gunung berapi ini menyebabkan adanya gempa tektonik dengan magnitude yang besar dan dahsyat sehingga dapat membelah beberapa daratan menjadi beberapa benua.

B.    Zaman Dimulainya Pembentukan Kepulauan Indonesia, Ciri Zaman dan Sejarah Terbentuknya Kepulauan Indonesia.
Sejarah kepulauan Indonesia terbentuk melalui proses panjang dan rumit. Zaman kehidupan baru (Nezoikum) ditunjuk sebagai masa dimulainya pembentukan kepulauan Indonesia.
Zaman ini dibagi dua, tersier dan kuarter.
1.      Zaman Tersier (Zaman Ketiga)
Zaman ini terbagi menjadi beberapa masa, yaitu : paleosen,eosen, oligosen, miosen, dan pliosen.
Ciri-ciri zaman Tersier:
·         Binatang-binatang menyusui berkembang pesat,
·         Reptil-reptil raksasa lambat laun lenyap.
·         Makhluk primata mulai tampak sejak Zaman Paleosen.
·         Orang utan mulai ada pada masa Miosen.
·         Pada masa Pliosen, yaitu sekitar 10 juta tahun yang lalu, hidup hewan yang lebih besar dari pada gorilla yang disebut Giganthropus (kera manusia raksasa) yang ditemukan di bukit Siwalik di kaki Himalaya dan di dekat Simla (India Utara)

Zaman
Anak Zaman
Masa/Kala
Skala Waktu (Tahun)


Neozoikum (Kanozoikum)
Kwarter
Holosen
25.000
Pleistose
1 juta


Tersier
Pliosen
12 juta
Miozen
26 juta
Oligosen
38 juta
Eosen
58 juta
Palaeosen
65 juta
Tabel 2.1 Pembagian Zaman Neozoikum

2.     Zaman Kwarter (Zaaman Keempat)
Zaman ini dimulai sejak 600.000 tahun yang lalu, dibagi menjadi 2 kala, yaitu kala pleistosen (Diluvium)  dan kala Holosen (Alluvium).

a.      Kala Pleistosen (Diluvium)
Kala pleistosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala Pleistosen sangat penting karena pada masa itu muncul kehidupan manusia purba. Keadaan alam pada kala ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial.



·         Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di kutub utara sehingga Eropa dan Amerika tertutup es, sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat bertahun- tahun.

Awal Mula Terbentuknya Kepulauan Indonesia
§  Permukaan air laut turun disertai dengan naiknya daratan di berbagai tempat karena adanya pergeseran bumi dan kerja gunung-gunung berapi sehingga banyak lautan, termasuk di Indonesia menjadi kering,
§  Muncullah Paparan Sunda (Sunda Plat) dan Paparan Sahul (Sahul Plat).
§  Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Malaysia Barat bergabung menjadi satu benua dengan benua asia. Kalimantan dan Malaysia Barat bergabung menjadi satu benua dengan benua asia. Kalimantan Barat.

·         Zaman Interglasial adalah zaman di antara dua zaman es. Temperatur naik sehingga lapisan es di kutub utara mencair. Akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi banjir besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah-pisah oleh lautan dan selat.

Pada kala pleistosen ini hanya hewan-hewan yang berbulu tebal yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mamooth (gajah berbulu tebal).
Hewan yang berbulu tipis berpindak ke tempat yang tropis. Perpindahan binatang dari Asia daratan ke Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang melalui Malaysia ke Jawa (Jalan Barat) ada pula yang melalui Formosa, Filipina ke Kalimantan, Jawa dan Sulawesi (Jalan Timur). Batas antara dua jalan penyebaran binatang tersebut, yaitu antara selat Makasar dan Selat Lombok. (Garis Wallace)
                    Sumber : https://www.google.com
                     Gambar 2.2 Ciri Mamoth
Selain itu, terjadi juga perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia. Pithecanthropus Erectus merupakan jenis manusia purba pertama di Indonesia akibat perpindahan tersebut. Hal ini terbukti dengan ditemukannya dalam jumlah besar Sinanthropus Pekinensis di Peking, Cina yang sejenis dengan Pithecanthropus Erectus dari Trinil Ngawi. Demikian juga alat-alat pacitan ditemukan pula di Cina, Burma, dan Malaysia. Homo Wajakensis yang merupakan nenek moyang Australoid pada kala Pleistosen Tengah dan Pleistosen Atas menyebar dari Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka sampai ke Benua Australia dan menurunkan penduduk asli Australia (Aborigin
b.     Kala Holosen
Pada awal kala holosen, sebagian besar es di kutub sudah lenyap sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut trangresi. Dengan demikian, muncullah pulau-pulau di Nusantara. Manusia purba lenyap dan muncullah manusia yang cerdas (Homo Sapiens) seperti manusia sekarang.
Proses pembentukan kepulauan Indonesia dari sejumlah sudut pandang yaitu sebagai berikut ini
1. Proses Geologis
Pembentukan kepulauan Indonesia dapat dijelaskan dari salah satu proses geologis yang terjadi pada saat proses pembentukan alam, yaitu suatu proses endogen dan eksogen. Tenaga endogen adalah suatu proses pembentukan alam yang bersumber dari aktifitas dinamik bumi.
Aktifitas ini dapat menyebabkan adanya deformasi kerak bumi yang mengakibatkan adanya formasi daratan akibat daya yang dahsyat sehingga sejumlah pulau yang ada di Indonesia terpisah antara satu sama lain. Gerak endogen ini dapat diketahui dari adanya suatu letusan gunung berapi dan gempa bumi.
Sedangkan gaya eksogen merupakan suatu proses pembentukan alam yang bersumber dari luar permukaan bumi. Gaya atau tenaga eksogen ini juga meliputi suatu iklim, hujan, angin, dan suatu perubahan temperature batuan yang mengalami pelapukan atau mengalami proses geomorfologi.

2. Proses Tektonik Lempeng
Menurut pengertian tektonik lempeng, semua yang ada di kerak bumi ini merupakan suatu lempeng yang bersifat kaku terhadap satu dengan lainnya di atas suatu cairan yang plastis dimana masing-masing lempeng tersebut dapat bergerak menjauh dari pusatnya.
Sehingga terjadinya suatu kemunculan yang berada di tengah samudera atau dengan kata lain mid oceanic ridge dan kemudian dapat menyusup ke bawah lempeng lainnya melalui suatu jalur pembengkokan atau subduction zone atau bergeser terhadap suatu lempeng lainnya dengan dibatasi oleh sesar mendatar Sehingga proses pembentukan di wilayah kepulauan Indonesia dapat terlihat pada pemunculan beberapa pulau yang ada di sepanjang Samudera Hindia dan Samudera Pasifik.

3. Proses Tektonik Kepulauan
Kepulauan Indonesia ini berkaitan erat dengan perkembangan tektonik kepulauan yang berasal dari proses lempeng tektonik. Berdasarkan klasifikasinya, wilayah kepulauan Indonesia ini terbentuk dari tiga hasil pergerakan lempeng besar, yaitu suatu lempeng Pasifik di sebelah barat, lempeng samudera Hindia di sebelah selatan dan lempeng Asia di sebelah utara.
Aktifitas dari lempeng besar tersebut telah terjadi sejak zaman Neogen atau sekitar 50 juta tahun yang lalu dan hingga sekarang ketiga lempeng tersebut juga masih aktif yang seringkali menyebabkan adanya guncangan gempa bumi yang berskala ringan hingga berat.
Kepulauan Indonesia terletak pada jalur lempeng samudera dan benua dimana lempeng-lempeng tersebut dapat beraktifitas layaknya ban berjalan atau convetor belt dan lempeng-lempeng tersebut dapat dipisahkan oleh adanya suatu batas lempeng yang sifat pergerakannya adalah konvergen atau saling bertumbukan dan divergen atau sebar pisah.
Akibat dari suatu aktifitas lempeng tersebut maka tidak mengherankan jika kepulauan Indonesia sering mengalami gempa bumi dan letusan gunung berapi dimana dari dua aktifitas alam ini menyebabkan beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini :
  • Terbentuknya suatu pulau-pulau baru.
  • Adanya deformasi atau suatu perubahan struktur geomorfologi di sejumlah wilayah Indonesia.
  • Adanya likuifaksi (tanah ambles) dan suatu pergeseran tanah.
  • Adanya perubahan topografi pada permukaan wilayah di Indonesia.
Beberapa daerah rawan gempa yang ada di Indonesia dan letusan gunung berapi diantaranya adalah Pulau Krakatau, Pulau Alor, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, Pulau Jawa-Bali, Nusa Tenggara Barat dan Timur karena pulau tersebut berada di jalur aktif suatu lempeng bumi dan jalur pegunungan berapi

 

.





BAB III Penutup
A.    Simpulan
Dapat disimpulkan bahwa terbentuknya kepulauan di Indonesia terjadi pada zaman tersier dan kuarter. Hal ini dikarenakan pada saat tersebut lempeng-lempeng mulai memisah membentuk pulau-pulau. Itu juga berpengaruh pada kondisi alam di Indonesia yang sampai sekarang memiliki banyak gunung berapi. Selain itu juga kondisi geografis dan alamnya membuat makhluk hidup harus beradaptasi. Tak heran di Indonesia macam fauna dan flora sangat beragam.

B.    AKHIR KATA
Demikianlah makalah “Terbentuknya Kepulauan Indonesia” yang kami susun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Tentunya kami juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, saran dan kritik dari para pembaca bisa menjadi masukan agar makalah ini menjadi lebih baik.
.














Daftar Pustaka

Anonim. 2018. Proses Terbentuknya Kepulauan Indonesia Terlengkap  (https://seputarilmu.com/2019/02/proses-terbentuknya-kepulauan-indonesia-terlengkap.html#Sejarah_Terbentuknya_Indonesia), diakses pada tanggal 27 Juli 2019

Mustopo, M. Habib, Hermawan, dan Agus Suprijono. 2016. Sejarah Indonesia Program Wajib. Terbentuknya Kepulauan Indonesia 21-24. Jakarta : Yudhistira.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenis-Jenis Tari

    P ada artikel sebelumnya kita telah membahas mengenai pengertian tari menurut beberapa ahli. Nah, pada artikel kali ini, kita akan membahas mengenai jenis-jenis tari, baik berdasarkan jumlah penarinya maupun berdasarkan alirannya. 1. Tari Berdasarkan Jumlah Penarinya Dalam sebuah tarian pasti ada sebuah subjek utama yang menjalankan tarian tersebut. Subjek tersebut adalah penari. Yang lain hanya pendukung agar lebih terlihat indah saja. Seperti para pemain musik yang mengiringi tari tersebut, dan lain sebagainya. Maka dari itu, tidak akan dikatakan seni tari jika subjek utama ini tidak ada. Dalam hal ini maka dapat dikelompokkan menjadi tiga kategori. Berikut penjabarannya. Tari tunggal (solo) Sebuah tari seni yang dibawakan oleh satu orang penari. Baik itu penari laki-laki maupun perempuan. Contoh : Tari Gatotkaca asal Jawa Tengah. Tari berpasangan (duet) Sebuah tari seni yang dibawakan oleh dua orang penari. Baik itu penari laki-lak...

Pengertian Tari

Apa yang dimaksud dengan seni tari? Menurut  Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  versi  online , seni tari adalah seni mengenai tari-menari atau gerak-gerika yang berirama. Dengan pengertian yang hampir sama, mesin pencari  online Wikipedia mendefinikan seni tari sebagai gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Sekarang kita telah mendapatkan setidaknya garis besar pengertian seni tari. Mungkin ada yang penasaran dan ingin lebih tahu lagi mengenai pengertian seni tari yang lebih mendalam. Berikut ini adalah kumpulan pengertian seni tari menurut beberapa ahli, baik luar negeri maupun dalam negeri 1. Aristoteles (384-322 SM) Filsuf Yunani bernama Aristoteles tidak hanya memiliki ketertarikan pada ilmu fisika, biologi, dan politik. Filsuf terkenal ini juga tertarik pada bidang seni, seperti puisi, teater, dan musik. Aristoteles mengartikan seni tari sebagai su...